aku memasuki gedung itu
1, 2, 3, 4, 5.
mereka bermain musik
mereka berbicara
dengan nada yang diatur
laki-laki dengan gitar akustik
laki-laki dengan kacamata besar, sampai ke hidung, dengan gitar listrik
laki-laki dengan sweater, berbadan besar, bermain bass
laki-laki berkacamata, mata terpejam, memadu kasih dengan drum itu
dan satu perempuan
aku lelaki, dan mari kuceritakan perempuan itu
dia bernyanyi, rambut diikat, dengan selendang menutupi tubuhnya
ia tak menggunakan sepatu nya
ia terus bernyanyi
sesekali selendangnya turun, dan ia merapikannya kembali
sungguh kawan, ia begitu indah
pernah kau dengar kawan, musik yang begitu gelap
namun indah
seindah wanita itu
jika maliq atau the groove membuat mu berdansa sepanjang malam
maka wanita itu, membuat mu beku, seolah-olah engkau adalah kamera
yang terdiam, terus mengambil gambar setiap gerak geriknya
dan menyimpannya rapi di memori kepala mu
sungguh kawan, aku tidak berbohong
baru kudengar musik seperti ini
orang bilang, mereka seperti 2 orang scotland bernama king of convenience
tapi mereka lebih dalam, lebih gelap, lebih menyentuh
dan wanita itu, terkadang aku melihatnya seperti kerasukan
dan aku dirasuki dia
sampai detik ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar